DOA
Kuanggap ini sebagai curahan hati ku. Tentang keresahan yang menghampiriku, seiring jalannya waktu. Sejenak kuingin waktuku berakhir, hingga sebuah doa terucap dari lisanku. Sebuah do'a yang mungkin lebih tepat disebut kutukan. Aku tak ingin membenci siapa pun. Karena benciku adalah tidak perduli. Tapi, bagaimana jika kubenci diriku sendiri. Tahun ini, tak seperti yang lalu. Meski… Continue reading DOA
NDA
Hai. Aku akan memperkenalkan seseorang, namanya Nda. Pertama Kali aku melihatnya, aku merasa aneh dengannya. Pria dengan tubuh kurus, bekulit hitam, kemeja berwarna biru lusuh dan celana jeans sobek-sobek membawa kunci gerbang tempat pertama tempat aku bekerja di hari pertama mendekatiku, seraya bertanya, "Nama kamu siapa?" Dengan cuek kujawab, "Iin". Kami saling berjabat tangan, ya… Continue reading NDA
Hanya Rusuk
Malam ini, malam panjang bagiku. Aku harus menyabut benih cinta di hatiku. Hatiku, yang mulai berbunga, ketika rasanya sudah tandus, sekarang dicabut paksa. Aku memafkanmu, yang mengaku sahabat dan sayang kepadaku. Kuharap, kaupun memaafkanku. Rasaku padamu, bukan seperti dulu. Aku boleh tetap bersamaku, tertawa, dan membagi kisahmu nanti. Akan kujaga rahasiamu sama seperti dulu. Tapi… Continue reading Hanya Rusuk
Kepada R: Ch. 3 Undangan
Aku mulai merasa bosan serta jenuh atas rutinitas yang monoton. Kepalaku menengadah ke atas, kulihat sudah menunjukan angka tujuh. Mataku sama sekali tidak menunjukan rasa kantuknya. Terlintas di pikiranku bahwa aku adalah manusia nokturnal. Untuk mengusir rasa jenuhku, kuperiksa kembali rak buku, mungkin saja ada komik yang belum terbaca, atau ingin kubaca lagi. Ada, aku… Continue reading Kepada R: Ch. 3 Undangan
Kepada R: Ch. 2 Suasana
Pagi-pagi sekali aku bangun. Seusai sholat subuh aku mandi dan mulai ber-make up. Kupandangi wajahku sendiri di depan cermin, batinku merasa bahwa aku sebenarnya cantik juga. Sayang, tidak ada pria yang menyadarinya, karena hingga umurku yang sekarang 24 tahun, menginjak 25 tepatnya, aku masih menjadi seorang jomblo. Hohoho... Keluar dari kamar, si emak menatapku dengan… Continue reading Kepada R: Ch. 2 Suasana
Kepada R: Ch. 1 Hari Baru
Hari Baru Debar jantung yang tak dapat kukendalikan pagi ini. Harap serta cemas berkemelut di dalam fikiranku kini. Seakan waktu lami sekali berputar. Aku semakin cemas, menanti giliranku saat pertama kali interview setelah empat tahun aku bergelut dengan buku. Dag, dig, dug, seakan dapat kudengar irama jantungku sendiri. Giliranku telah tiba, aku masuk ke ruangan… Continue reading Kepada R: Ch. 1 Hari Baru